Film Dilan 1990 adalah salah film Indonesia yang banyak ditonton dari kalangan remaja di tahun 2018. Film ini mengangkat cerita tentang kisah percintaan remaja pada masa sekolah menengah atas (SMA) di kota Bandung, tanpa disadari ternyata juga banyak terjadi hal negatif dalam film tersebut. Ada beberapa adegan yang cukup mengganggu dan kurang nyaman dilihat seperti kekerasan verbal dan non verbal. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana unsur kekerasan yang terdapat dalam film Dilan 1990 menurut semiotika Roland Barthes yang dilihat dari denotasi, konotasi dan mitos. Penelitian ini memakai metode deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan dalam film Dilan 1990 terdapat adegan kekerasan verbal dan non verbal. Kekerasan verbal merupakan bentuk kekerasan yang ditandai dengan ucapan yang ada pada film ini, yang direpresentasikan dengan perkataan seperti genit, ganjen, gatal, pelacur, setan, anjing, brengsek, memble. Sedangkan kekerasan non verbal merupakan bentuk kekerasan fisik yang di tandai dengan tindakan yang ada didalam film ini yang direpresentasikan dengan bentuk tindakan memukul, tawuran, menampar dan lain-lain.
CITATION STYLE
Haryati, H., & Mustafa, M. (2020). ANALISIS SEMIOTIKA KEKERASAN DALAM FILM DILAN 1990. Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi, 2(2), 88. https://doi.org/10.24014/jrmdk.v2i3.9596
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.