Impaksi merupakan suatu keadaan patologis di mana gigi tidak dapat erupsi karena pertumbuhannya terhalang hingga mengakibatkan gigi tidak dapat keluar atau tumbuh secara normal. Kondisi ini dapat terjadi karena tidak tersedianya ruangan yang cukup pada rahang dan angulasi yang tidak benar dari gigi tersebut, letaknya yang tidak normal juga menyebabkan adanya celah di antara gigi sebelahnya yang bisa menjadi tempat terselipnya makanan atau bakteri, sehingga susah untuk dibersihkan. Sisa makanan yang terselip tersebut akan membusuk dan menyebabkan rasa sakit juga bisa menyebabkan karies pada gigi molar kedua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, sampel penelitian mengambil 84 responden mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2013, jenis penelitian yaitu penelitian observasional dengan rancangan cross sectional analitik. Penelitian ini menunjukkan bahwa kasus gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua paling banyak dialami pada laki-laki sebanyak 17 (40.5%) berusia 21 dan 22 tahun 24 (30.8%). Kasus gigi impaksi molar ketiga dengan kejadian karies molar kedua paling banyak dialami pada laki-laki sebanyak 17 (40.5%) berusia 21 dan 22 tahun 24 (30.8%). Untuk mencegah timbulnya karies yang terjadi pada gigi molar kedua bagian distal maka dianjurkan melakukan tindakan pencabutan atau bedah gigi impaksi molar ketiga (odontektomi) dilanjutkan perawatan gigi yang mengalami karies.
CITATION STYLE
Arisetiadi, K. N. A., Hutomo, L. C., & Septarini, N. W. (2017). Hubungan Antara Gigi Impaksi Molar Ketiga Dengan Kejadian Karies Molar Kedua Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Bali Dental Journal, 1(1). https://doi.org/10.51559/bdj.v1i1.9
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.