Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan, Stuart dan Sundeen dalam (Fitria, 2010). Berdasarkan laporan periode bulan Maret 2019, pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daya Makassar ditemukan 8 pasien yang mengalami gangguan jiwa. 4 pasien mengalami halusinasi,1 pasien mengalami isolasi sosial dan 3 pasien mengalami perilaku kekerasan. Salah satu terapi perilaku kekerasan yang dapat dilakukan adalah dengan tehnik relaksasi nafas dalam untuk mengendurkan ketegangan; pertama-tama jasmaniah, pada akhirnya mengakibatkan mengendurnya ketegangan jiwa Wiramihardja (2004). Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan emosi pasien perilaku kekerasan. Metode atau pendekatan yang dilakukan dalam studi kasus ini adalah proses keperawatan mulai pengkajian sampai evaluasi. Hasil Studi Kasus ini berupa uraian asuhan keperawatan Jiwa pada pasien Tn. F dan Tn. T dengan risiko perilaku kekerasan di pada tanggal 17-18 Juni dan 2-3 Juli 2019. Hasil penelitian menunjukkan teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan emosi pasien Tn. F dengan data obyektif: klien tampak tenang dan relaks. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian teknik relaksasi nafas dalam efektif menurunkan emosi klien gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan di Rumah Sakit Umum Daya Makassar
CITATION STYLE
Nasar, R., Mustafa, M., Angriani, S., & M, Y. (2023). PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK MENURUNKAN EMOSI PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN RUMAH SAKIT UMUM DAYA MAKASSAR. Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar, 14(1), 64. https://doi.org/10.32382/jmk.v14i1.3326
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.