Abstrak. Ibu bekerja memiliki beban yang berat pada masa pandemi COVID-19 ini karena harus membagi waktu dan tenaganya untuk mengurus rumah tangga, khususnya anak, dan menjalankan pekerjaannya pada saat yang sama. Hal ini membuat ibu bekerja rentan mengalami konflik peran. Masalah di rumah dapat terbawa ke tempat kerja (Family-to-Work Conflict, FWC) dan masalah di tempat kerja dapat terbawa ke rumah (Work-to-Family Conflict, WFC), sehingga akhirnya hal ini mempengaruhi kesejahteraan diri ibu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konflik peran dengan well-being pada ibu bekerja. Partisipan dalam penelitian ini adalah 44 orang ibu bekerja yang memiliki jam kerja tetap, memiliki anak berusia 2-6 tahun, dan berdomisili di Surabaya. Mereka mengisi kuesioner secara daring, yakni Work-Family Conflict Scale dan Pemberton Happiness Index. Dengan menggunakan analisis korelasi Kendall’s tau b diperoleh hasil adanya hubungan yang signifikan antara FWC dengan well-being ibu, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara WFC dengan well-being ibu. Hal ini menunjukkan bahwa konflik peran khususnya konflik keluarga ke pekerjaan berdampak pada menurunnya kesejahteraan ibu.
CITATION STYLE
Nona, E. H. A. P., Sumargi, A. M., & Ratna, J. M. J. (2022). Konflik Peran Dengan Well-Being Pada Ibu Bekerja. Psychopreneur Journal, 6(1), 26–38. https://doi.org/10.37715/psy.v6i1.2631
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.