Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelarut ekstrak herba krokot (Portulaca grandiflora) yang menunjukkan aktivitas antifungi paling efektif terhadap mikroba uji Candida albicans. Penelitian ini dilakukan melalui pengujian aktivitas antifungi secara in vitro dengan metode difusi cakram berdasarkan perbedaan polaritas pelarut (etanol, akuades, etil asetat, n-heksan) ekstrak herba krokot (Portulaca grandiflora) terhadap pertumbuhan fungi Candida albicans. Uji aktivitas fungi dilakukan dengan mengamati diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar paper disk. Pengujian aktivitas antifungi in vitro berdasarkan polaritas pelarut ekstrak herba krokot (Portulaca grandiflora). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akuades memiliki rendemen tertinggi (8,78%), diikuti ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana masing-masing menghasilkan 8.26, 1.48, dan 1.16 %. Hasil pengukuran zona hambat pertumbuhan jamur Candida albicans berbeda bermakna pada semua kelompok perlakuan rerata zona hambat (mm) yang terbentuk pada pelarut ekstrak etil asetat, etanol, air, dan n-heksana masing-masing sebesar 9,032±46, 11,036±76, 10,63±68, dan 6,706±41.
CITATION STYLE
Purwanto, A., Nugroho, C. A., & Indriasari, C. (2024). Aktivitas Antifungi In Vitro Berdasarkan Perbedaan Polaritas Pelarut Ekstrak Herba Krokot (Portulaca grandiflora). JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(1), 181–187. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i1.3620
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.