Motivasi yang tinggi diperlukan oleh pasien paska stroke yang mengikuti rehabilitasi agar mendapat hasil yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara motivasi dan capaian rehabilitasi pasien paska stroke. Metode penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan desain kohort study. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 14 responden pada rehabilitasi proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF) dan 12 responden pada rehabilitasi mirror therapy (MT). Temuan penelitian ini adalah semua responden memiliki motivasi yang tinggi dengan rerata 26,36 untuk PNF dan 28,83 untuk MT, rerata capaian rehabilitasi PNF (pretest-posttest : 47,14-49,64; mean different : 2,5) melalui instrumen barthel index dan capaian rehabilitasi MT (pretest-posttest : 2,5-2,58; mean different : 0,08) melalui skala kekuatan otot. Berdasarkan analisis pearson correlation menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan capaian rehabilitasi PNF (p=0,1; p>0,05) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan capaian rehabilitasi MI (p=0,351; p>0,05). Walaupun semua responden memiliki motivasi yang tinggi dan terdapat peningkatan capaian rehabilitasi, tetapi kondisi tersebut tidak bisa membuat hubungan yang bermakna secara statistik. Penambahan responden yang lebih besar dan variatif, serta jangka waktu yang lebih lama perlu dilakukan untuk pengembangan penelitian ini.
CITATION STYLE
Anderson, E. (2019). MOTIVASI PADA REHABILITASI PASKA STROKE. Jurnal Skolastik Keperawatan, 5(1), 21–29. https://doi.org/10.35974/jsk.v5i1.724
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.