Artikel ini membahas hubungan Tuhan dan manusia dalam pandangan Hinduisme. Paradigma yang dipakai dalam refleksi ini adalah metafisika Plato yaitu pola hubungan dunia Idea dan realita. Pandangan Hinduisme, Brahman adalah Idea tertinggi yang harus dituju oleh semua manusia. Untuk memudahkannya memahami Tuhan atau Brahman, dalam Hinduisme terdapat pemahaman bahwa Tuhan menampakkan diri dalam beragam bentuk dewa - dewa dan dewi-dewi. Manusia dalam pandangan Hinduisme, memiliki unsur-unsur yang sama dengan alam raya ini yang sekaligus sebagai manifestasi Tuhan, maka untuk mengenali Tuhan, manusia juga bisa memahami-Nya melalui pengenalan tentang jati Diri manusia yaitu Atman. Hinduisme mengajarkan berbagai jalan atau metode untuk berbakti dan memahami Tuhan, diantaranya: bhakti yoga, karma yoga, jnana yoga, dan raja yoga. Dalam kehidupan ini, manusia terikat oleh tanggung jawab. Apabila tindakannya baik, maka kebaikan pula yang akan didapatkan, tetapi apabila keburukan yang dilakukan, maka manusia akan mendapatkan karma. Karma inilah yang menghalanginya untuk menyatu dengan Brahman/Atman, sehingga manusia akan menjalani rentetan hidup atau rentetan kelahiran kembali, bahkan dalam bentuk yang lebih rendah yang disebut dengan samsara. Untuk memutus samsara ini, manusia harus menjauhi fatamorgana kehidupan dengan berbuat baik dan menyadari jati Dirinya yang menyatu dengan alam ini yang sekaligus menyatu dengan Yang Maha Kuasa atau moksha.
CITATION STYLE
Muliadi, M. (2017). Relasi Tuhan Dan Manusia (Refleksi Platonis atas Hinduisme). Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 1(2), 110. https://doi.org/10.15575/rjsalb.v1i2.1390
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.