Kabupaten Buleleng ini merupakan salah satu penghasil anggur di Bali yang biasa dikenal dengan julukan Anggur Buleleng. Pengalama beberapa periode sering terjadi buah anggur yang ditanam itu mengalami pembusukan, mati, hingga gagal panen hingga membuat penurunan produktivitas dan membuat para pembudidaya itu mengalami kerugian yang menyebabkan perekonomian daerah melemah. Sehingga digunakan solusi dengan suatu metode atau bantuan teknologi informasi salah satunya adalah dengan Sistem Informasi Geografis. Banyak permasalahan keruangan yang rumit, seperti kependudukan, pertanian, pemetaan wilayah yang menggunakan sistem informasi geografis untuk menyelesaikan masalah. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan mengenai analisis dan perancangan sistem informasi geografis kesesuaian lahan untuk tanaman anggur di Kabupaten Buleleng, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Penelitian ini yaitu menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan menggunakan aplikasi QGIS. 2) Persebaran tanaman anggur dikabupaten Buleleng mendapatkan hasil bahwa 6 kecamatan merupakan kategori S1 yaitu pada kecamatan Gerokgak, Buleleng, Seririt, Banjar, Kubutambahan, dan Tejakula. Jumlah kecamatan yang merupakan kategori S2 (sesuai) adalah sebanyak 2 kecamatan yaitu pada kecamatan Sukasada dan Sawan. Jumlah kecamatan yang merupakan kategori S3 (kurang sesuai) adalah sebanyak 1 kecamatan yaitu pada kecamatan Busungbiu.
CITATION STYLE
Raharja, M. A. (2018). Analisis Dan Pemetaan Kesesuaian Lahan Tanaman Anggur Di Kabupaten Buleleng Dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Ilmu Komputer, 11(2), 59. https://doi.org/10.24843/jik.2018.v11.i02.p01
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.