Dalam diskursus kekuasaan dan politik nasional, ada hal yang menarik untuk di diskusikan secara kritis. Salah satunya adalah menuculnya term-term baru yang cukup menggelitik. Istilah-istilah seperti kadrun, cebong, kampret, chaplin, dan lain-lain. Hal itu tak pelak merupakan teks-teks yang diasosiasikan pada entitas tertentu. Tulisan ini akan melihat kehadiran istlah-istilah itu dalam sudut pandang struturalime Pierre Bourdieu. Hasil kajian mendapatkan bahwa istilah-istilah tersebut diasosiasikan pada kelompok tertentu, istilah-istilah itu merupakan modal sosial untuk membangun struktur imajiner yang berafiliasi pada kelompok tertentu, dan istilah tersebut mencetuskan polarisasi pada struktur masyarakat terutama berkenaan perebutan kekuasan puncak di negeri ini.
CITATION STYLE
Wulan, E. P. S. (2022). Bahasa dan Kekuasaan dalam Indonesia Kontemporer: Sebuah Analisis dalam Perspektif Strukturalisme Pierre Bourdieu. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(5), 1522–1524. https://doi.org/10.54371/jiip.v5i5.598
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.