Formalin adalah senyawa yang dapat digunakan sebagai pengawet tapi tidak boleh digunakan pada pangan karena formalin merupakan senyawa yang bersifat toksik dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut beberapa penelitian formalin dalam pangan dapat berkurang atau bahkan hilang dengan pengolahan. Jeruk nipis adalah salah satu bahan alam yang sering digunakan masyarakat dalam pengolahan bahan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar residu formalin pada ikan tongkol yang diberi jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Penetapan kadar residu formalin pada sampel menggunakan metode spektrofotometri visibel dengan menggunakan pereaksi Schiff. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Anafarma Universitas Abdurrab pada bulan Februari 2015. Hasil penelitian kadar residu formalin pada sampel yang diberi jeruk nipis 20%, 40%, 60% dan 80% adalah 2453,40; 2030,78; 1907,91 dan 1517,04 µg/g. Hal ini menunjukkan bahwa kadar residu formalin pada sampel berkurang seiring dengan meningkatnya konsentrasi jeruk nipis yang diberikan.
CITATION STYLE
Nasution, A. Y., & Marlinda, M. (2018). PENETAPAN KADAR RESIDU FORMALIN PADA IKAN TONGKOL YANG DIBERI JERUK NIPIS (Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis). JOPS (Journal Of Pharmacy and Science), 2(1), 22–28. https://doi.org/10.36341/jops.v2i1.1258
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.