Abstract: The fundamental understanding of religion positions its adherents in a closed attitude to dialogue. Descartes opposed the fundamental understanding of a truth, because for him every truth could be doubted. Departing from Descartes' thought, many people use Descartes' method of doubt as a basis for arguments against religious fundamentalism. By using the library method, the author utilizes the relevant literature to process various information that can be used as study material. In relation to Christian Religious Education (PAK), doubt contributes to encouraging students to think critically and to realize a dialogical learning process. Thus, the act of doubting does not need to be feared or avoided, but rather as a very human thought process to find the ultimate truth.Abstrak: Pemahaman agama yang fundamental memposisikan penganutnya pada sikap tertutup akan dialog. Descartes menentang pemahaman fundamental tentang suatu kebenaran, karena baginya setiap kebenaran dapat diragukan. Berangkat dari pemikiran Descartes, banyak orang menggunakan metode keraguan Descartes sebagai dasar argumen menentang fundamentalisme agama. Dengan menggunakan metode kepustakaan, penulis memanfaatkan literatur yang relevan untuk mengolah berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan kajian. Dalam kaitannya dengan Pendidikan Agama Kristen (PAK), keraguan memberikan sumbangsih untuk mendorong siswa berpikir kritis dan mewujudkan proses belajar yang dialogis. Dengan demikian, tindakan meragu tidak perlu ditakuti atau dihindari, melainkan sebagai sebuah proses berpikir yang sangat manusiawi untuk menemukan kebenaran yang hakiki.
CITATION STYLE
Ayu, N. G., Lado, A. P., & Sinurat, E. A. (2021). Relevansi Teori Keraguan Descartes bagi Pendidikan Agama Kristen yang Dialogis. SHAMAYIM: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 2(1), 50–61. https://doi.org/10.51615/sha.v2i1.30
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.