Pengelolaan sumber belajar penting untuk dilakukan. Pengelolaan sumber belajar yang baik dapat membantu pembelajar menggunakan sumber belajar dengan mudah untuk mencapai tujuan belajarnya. Artikel ini menjelaskan proses pendampingan untuk memberdayakan komunitas dalam mengelola sumber belajar di Asrama Putri Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Di asrama ini tersedia perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dan mengizinkan mahasiswa menggunakan gadget dalam waktu terbatas. Pengelolaan sumber belajar dapat membantu mereka menggunakan sumber belajar digital dan non digital secara efektif. Pendampingan ini menggunakan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Kegiatan tersebut meliputi: komunikasi awal, identifikasi mimpi, merancang langkah-langkah, menentukan tujuan dan langkah implementasi. Ini mengacu pada langkah-langkah pendekatan ABCD: penemuan, mimpi, desain, definisi, dan takdir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi aset mendorong anggota komunitas menyadari kekuatan aset. Mereka punya mimpi. Mereka dapat membuat rencana dan merancang prosedur untuk mencapainya. Mereka menetapkan tujuan dan mulai memberdayakan komunitas. Mereka siap menjadi fasilitator dan motivator sebaya. Pendampingan ini bisa menjadi kegiatan pengembangan berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak anggota komunitas.
CITATION STYLE
Sari, P., Rofiq, A., & Sutopo, S. (2021). Pendampingan Pengelolaan Sumber Belajar di Asrama Putri Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. KERIS : Journal of Community Engagement, 1(1), 36–50. https://doi.org/10.55352/keris.v1i1.216
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.