—Tingginya mobilisasi di Kota Surabaya, salah satunya disebabkan oleh jarak rumah dengan tempat kerja yang jauh. Hal tersebut, biasa dialami oleh masyarakat kota Surabaya yang memilih tinggal di pinggir bahkan luar kota (Sidoarjo, Pasuruan, dan Gresik). Penyebabnya adalah harga hunian di luar kota yang lebih terjangkau dibanding dengan harga hunian di kota besar. Faktanya, masih banyak lahan kosong di Kota Surabaya yang bisa dikembangkan menjadi hunian terjangkau. Angka housing backlog yang tinggi di Jawa Timur serta waiting list rumah susun di Surabaya, menjadi data pendukung dalam rancangan ini. Melihat kultur masyarakat Indonesia yang selalu mengembangkan huniannya berdasar kebutuhan dan kondisi perekonomiannya, maka hunian akan dibuat dengan konsep rumah tumbuh. Pendekatan yang dipilih adalah inkremental, didukung dengan pendekatan affordable housing dan fleksibilitas sebagai aspek utama yang mendorong terbentuknya modul hunian.
CITATION STYLE
Ismail, M. K., & Setyawan, W. (2021). Hunian Vertikal Bagi Masyarakat Menengah dengan Pendekatan Inkremental. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 9(2). https://doi.org/10.12962/j23373520.v9i2.56353
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.