Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang masih merupakan masalah pada kesehatan masyarakat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan risiko relatif (RR) kasus DBD di Kota Makassar dengan menggunakan dua model Spasial Conditional Autoregressive (CAR) dengan menggunakan pendekatan Bayesian yaitu model Besag- York-Molliѐ (BYM) dan Leroux. Data yang digunakan merupakan data kasus DBD tahun 2016-2018 untuk 15 wilayah Kecamatan di Kota Makassar. Model terbaik dipilih berdasarkan pada kriteria kecocokan model, yaitu Watanabe Akaike Information Criterion (WAIC) dan Deviance Information Criterion (DIC). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa model terbaik yang digunakan untuk memetakan RR kasus DBD tahun 2016 dan 2017 adalah model CAR BYM, sedangkan model terbaik untuk tahun 2018 adalah model CAR Leroux. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa pada tahun 2016 wilayah dengan RR tertinggi adalah Kecamatan Manggala dan terendah adalah Kecamatan Tamalate. Pada tahun 2017, wilayah dengan RR tertinggi adalah Kecamatan Ujung Pandang dan terendah adalah Kecamatan Biringkanaya. Sedangkan pada tahun 2018, wilayah dengan RR tertinggi adalah Kecamatan Ujung Tanah dan terendah adalah Kecamatan Tamalate. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam pelaksanaan program upaya penanggulangan penyakit DBD di Kota Makassar secara efektif dan efisien.
CITATION STYLE
Feriansyah, A., Abdullah, I. F., Putri, S. C. A., Isnaini, M., & Aswi, A. (2023). Pemetaan Risiko Relatif Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Makassar Menggunakan Model Bayesian Spasial. Inferensi, 6(2), 125. https://doi.org/10.12962/j27213862.v6i2.15931
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.