STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS WARUNG KOPI SEBAGAI METODE DAKWAH

  • Mukhsinuddin M
  • Rohana S
  • Hamsa A
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Melihat kebiasaan unik dalam minum kopi di kalangan penduduk Propinsi Aceh, kita tidak akan menemukan hal serupa di luar wilayah Aceh. Di sana, masyarakat Aceh dengan antusias meluangkan waktu berjam-jam hanya untuk menikmati secangkir kopi bersama teman-teman atau keluarga mereka. Ini adalah salah satu aspek budaya yang membedakan masyarakat Aceh dari yang lain. Setelah Tsunami melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, warung kopi mulai bermunculan di seluruh Aceh, terutama di Kota Meulaboh Aceh Barat, Aceh Jaya, Banda Aceh, Blang Pidie, Nagan Raya, dan daerah lainnya. Ini menunjukkan bahwa usaha yang menyediakan kopi telah menjadi pilihan utama masyarakat Aceh. Warung kopi menawarkan berbagai jenis dan model minuman kopi, pelayanan yang baik, serta fasilitas seperti akses internet gratis (WiFi) untuk menarik pelanggan tetap. Tentu saja, dalam persaingan ketat dengan berbagai warung kopi lain yang menjual produk serupa, dibutuhkan metode modern yang nyaman untuk menjaga dan menarik konsumen yang setia.

Cite

CITATION STYLE

APA

Mukhsinuddin, M., Rohana, S., & Hamsa, A. (2023). STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS WARUNG KOPI SEBAGAI METODE DAKWAH. BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN, 189–211. https://doi.org/10.47498/bidayah.v14i2.2256

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free