Preeklamsia merupakan salah satu gangguan hipertensi selama kehamilan dimana salah satu tanda yang dialami oleh pasien adalah terjadinya peningkatan tekanan darah yang ditunjukkan dengan peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan diastolik ≥90 mmHg. Belum banyak bukti yang menunjukkan pilihan terapi paling efektif bagi pasien preeklamsia untuk mengatasi hipertensi selama kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efektivitas dan profil keamanan terapi antihipertensi yaitu nifedipin dengan metildopa pada pasien preeklamsia. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kohort retrospektif yang dilakukan di RSUD Tidar Magelang selama 3 bulan. Analisis statistik efektivitas diukur berdasarkan penurunan tekanan darah setelah penggunaan antihipertensi menggunakan independent t-test sementara profil keamanan diukur berdasarkan kejadian hipotensi setelah penggunaan antihipertensi. Pengukuran tekanan darah diamati selama 48 jam pasien menjalani rawat inap. Besar sampel penelitian ini adalah 56 dimana 34 pasien mendapat terapi nifedipin dan 22 pasien mendapat terapi metildopa. Hasil deskriptif karakteristik antara kedua kelompok menunjukkan tidak dapat perbedaan antara kelompok nifedipin maupun metildopa (p>0.05). Rata-rata tekanan darah sistolik setelah penggunaan nifedipin adalah 131.15±14.90 dan kelompok metildopa 130.23±12.42(p=0.952). Rata-rata tekanan darah diastolik setelah penggunaan nifedipin adalah 86.59±10.18 dan kelompok metildopa 85.14±7.92(p=0.738). Tidak terdapat perbedaan efektivitas dan profil keamanan pada pasien preeklamsia dengan pemberian nifedipin maupun metildopa.
CITATION STYLE
Widayani, S. S., Rahmawati, F., & Yasin, N. M. (2022). Perbandingan Efektivitas Penggunaan Nifedipin Dengan Metildopa Dalam Mengontrol Tekanan Darah Pasien Preeklamsia. Majalah Farmaseutik, 18(3), 247. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i3.64894
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.