Dysminorrhoe merupakan nyeri pada perut yang mulai terjadi pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid, salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah pemberian temulawak berupa ekstrak temulawak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak terhadap penurunan nyeri Dysminorrhoe dan mengetahui tingkat perubahan penurunan nyeri Dysminorrhoe sebelum dan setelah diberikan ekstrak temulawak. Metode penelitian menggunkan Pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test dan post test design. Sampel dengan Non Random Sampling dan random sampling (accidental sampling). Jumlah sampel yang digunakan ada 30 remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan sebelum meminum ekstrak temulawak, kategori nyeri ada 3, yaitu nyeri ringan sebanyak 17 orang (56,6%), nyeri sedang 12 orang (40%) dan nyeri berat 1 orang (3,33%). Sedangkan setelah meminum ekstrak temulawak kategori hanya ada 2, yaitu nyeri ringan sebanyak 25 orang (83,3%) dan nyeri sedang sebanyak 5 orang (16,6%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu temulawak merupakan salah satu alternatif intervensi dalam menurunkan tingkat nyeri menstruasi. Kandungan dalam temulawak berupa kurkuminoid, minyak atsiri dan fitokimia berfungsi sebagai analgetik dan mengurangi prostaglandin sebagai hormone yang menciptakan rasa sakit. Adanya kandungan tersebut membuat temulawak memiliki sifat yang dingin sehingga membuat tubuh rileks dan perlahan dapat menurunkan dan menghilangkan nyeri menstruasi.
CITATION STYLE
Aprilia, E. N. (2022). Pemberian Ekstrak Temulawak sebagai Terapi Komplementer dalam Menurunkan Nyeri Dysmenorrhea pada Remaja Putri. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 4(2), 441–450. https://doi.org/10.37287/jppp.v4i2.926
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.