Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan profil masyarakat miskin, strategi pemberdayaan masyarakat miskin dan model pemberdayaan masyarakat miskin melalui pemberian pendidikan nonformal. Penelitian ini menggunakan metode mixed method, yakni gabungan dari dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui angket (kuesioner), FGD. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah masyarakat miskin yang menganggur adalah seseorang yang tidak memiliki penghasilan atau uang, sedang pengangguran adalah orang yang tidak bekerja atau berdiam diri di rumah. Kriteria miskin dibedakan secara fisik dan non fisik. Secara fisik terdiri dari status kepemilikan tanah, status kepemilikan rumah, asset yang dimiliki, sedang non fisik terdiri dari pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, potensi dan pengangguran. Ada tiga formulasi strategi pemberdayaan masyarakat yaitu pertama apabila supply lebih kecil dari demand, strategi ini difokuskan dari pelatihan dasar sampai warga belajar mampu usaha mandiri atau bekerja, kedua supply sama dengan demand, strategi ini difokuskan pada skill kewirausahaan, dan strategi yang ketiga apabila supply lebih tinggi dari demand, strategi ini difokuskan pada fasilitasi usaha atau fasilitasi pencarian alternatif pengembangan. Model strategi pemberdayaan masyarakat adalah mendukung kinerja agen pembaharu dalam melaksanakan program kegiatan pemberdayaan masyarakat.
CITATION STYLE
Sardi Efendi. (2017). STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI PENDIDIKAN NON FORMAL. PARAMETER, 2(2). https://doi.org/10.37751/parameter.v2i2.14
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.