Kurikulum Merdeka pada tahun 2024 akan diterapkan secara nasional. dengan mengutamakan pembelajaran yang mengembangkan softskills dan karakter yaitu dengan penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), fokus pada materi esensial, dan pembelajaran yang fleksibel. Profil Pelajar Pancasila menjadi bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional dan mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif evaluatif dengan model evaluasi CIPP (Context Evaluation, Input Evaluation, Process Evaluation, dan Product Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan program penguatan pelajar pancasila (P5) tidaklah sama dengan kognitif pada intrakurikuler. Capaian untuk penilaian peserta didik yaitu mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan harus menyesuaikan dan mulai menjalankan rencana dan strategi pengembangan dirinya dengan Makna Teologis Hari Sabat Berdasarkan Keluaran 20:8 Dan Relevansinya Bagi Kehidupan Orang Percaya 137 mempertimbangkan minat dan tuntutan pada konteks belajar maupun pekerjaan yang akan dijalankan di masa depan serta berusaha untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ditemui. Dengan demikian, projek penguatan profil pelajar pancasila dilakukan sebagai katalis percepatan dan dalam mmengimplementasikan kurikulum merdeka yang sesuai dengan visi pendidikan Indonesia.
CITATION STYLE
Saesaputri, S. M., Fuad, N., & Zulaikha, S. (2024). Evaluasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Sekolah Penggerak di SMA Negeri 6 Bekasi. Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal, 2(1), 794–799. https://doi.org/10.57185/mutiara.v2i1.131
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.