Jumlah POFA (Palm Oil Fuel Ash) yang meningkat setiap tahunnya dapat mengancam kelestarian lingkungan [1]. Pembuangan sisa abu sawit memiliki potensi untuk mengganti semen portland misalnya pada pembuatan mortar dan beton geopolimer. Kondisi lingkungan di Provinsi Riau mayoritas terletak di gambut [2]. Dengan melihat fenomena itu dan dihubungkan dengan kekayaan alam lokal maka, peneliti berkeinginan memanfaatkan produk lokal berupa kelapa sawit pada lingkungan gambut. Kondisi tersebut membuat peneliti mengimplementasikan campuran geopolimer abu sawit dalam pembuatan paving block. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Bahan Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian. Pengujian dilakukan meliputi pengujian karakteristik bahan dasar material campuran yang akan digunakan dalam perhitungan perencanaan campuran (mix design). Pembuatan campuran benda uji dengan ukuran 20x10x6 cm sesuai SNI Paving Block dengan 3 variasi campuran penambahan OPC 10%,20%,30%. Benda uji dibuat sesuai dengan variasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi geopolimer. Pengujian akhir yang dilakukan pengujian kuat tekan dan absorpsi (penyerapan air) pada umur pengujian 7 dan 28 hari. Dari hasil yang didapat, kuat tekan variasi 20% untuk pengujian 7 dan 28 hari memiliki kuat tekan tertinggi 25 MPa umur 7 hari dan dan 30 MPa umur 28 hari, sedangkan untuk absorbsi menghasilkan 5,1% umur 7 hari dan 4,7% umur 28 hari. Dari data hasil pengujian absorpsi yang didapat, hasil pengujian absorbsi berbanding terbalik dengan hasil pengujian kuat tekan. Sehingga pengujian kuat tekan dan absorpsi ini mempunyai kaitan satu sama lainnya
CITATION STYLE
Syarif, H. A. (2022). Kuat Tekan dan Absorbsi Paving Block Geopolimer Abu Sawit (Palm Oil Fuel Ash) Menggunakan Tambahan Semen Tipe 1 (Ordinary Portland Cement) dengan Air Gambut. Aptek, 14(1), 33–38. https://doi.org/10.30606/aptek.v14i1.1094
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.