Dalam situasi pandemi yang penuh dengan kecemasan akan penularan COVID-19 dan belum ditemukannya obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, penyintas COVID-19 sangat rentan untuk mengalami stigma sosial. Dengan mengacu pada gagasan Contact Hypothesis dari Allport (1954) yang menyatakan bahwa kontak antarkelompok dapat mengurangi prasangka, peneliti memandang bahwa dalam situasi pandemi COVID-19 sulit untuk menciptakan suatu kondisi yang ideal untuk melaksanakan proses kontak antarkelompok. Oleh karenanya, peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian terkait stigma sosial terhadap penyintas COVID-19 dengan menggunakan metode kontak antarkelompok secara tidak langsung melalui metode kontak bayangan sebagaimana dikembangkan oleh Pettigrew (1998). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode kontak bayangan dalam mengurangi stigma sosial terhadap penyintas COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kontak bayangan dapat mengurangi stigma sosial secara signifikan dan hal ini didukung oleh adanya perilaku positif untuk mendukung kampanye anti stigma oleh 80% partisipan program intervensi.
CITATION STYLE
Ratnawulan, I., & Pelupessy, D. C. (2021). Mengurangi Stigma Sosial terhadap Penyintas COVID-19 melalui Metode Kontak Bayangan. JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K), 2(1), 52–60. https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i1.89
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.