Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan metode deskriptif-analitis. Sumber-sumber data diperoleh dari sumber prier maupun sekunder. Tulisan ini fokus kepada Etika Kato Nan Ampek Dalam Budaya Minangkabau. Kato nan ampek telah memberikan ajaran dan aturan dalam berkomunikasi kepada lawan yang diajak berbicara, seperti antara mamak dan kemenakan, antara menantu dan mintuo, dan antara anak kepada orang tuanya. Adapun permasalahan yang dibahas adalah mengenai tuturan orang Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi falsafah hidup suku Minangkabau, nilai-nilai yang ditanamkan dalam kato nan ampek yaitu sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yang mana ajaran tersebut sangat berpengaruh kepada umat Islam, adapun nilai-nilainya, nilai malu, nilai parreso, nilai raso, dan nilai sopan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, seperti: merujuk pada buku-buku, skripsi, jurnal, dan internet yang membahas tentang kato nan ampek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui tentang Etika Kato Nan Ampek Dalam Budaya Minangkabau. Adapun hasil penelitiannya, kato nan ampek menjadi falsafah orang Minangkabau. Bahwa sistem ini lahir dari hubungan antara perkawinan dan juga ada hubungan keluarga dan hubungan antara kerabat. Hal ini juga bermaksud agar antara pihak saling mengerti dan mengetahui tatakrama dan sopan santun dalam bertindak tutur.
CITATION STYLE
Reihan, M., Gusnetti, G., Mahararani, W., & Ulima, Z. (2023). Etika Kato Nan Ampek Dalam Budaya Minangkabau Sebagai Pedoman Dalam Berkomunikasi. Jurnal Ilmiah Langue and Parole, 7(1), 64–69. https://doi.org/10.36057/jilp.v7i1.619
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.