Pendidikan Indonesia sedang mengalami era disrupsi di mana inovasi kedalam kekuasaan teknologi hampir terjadi di semua elemen kehidupan masyarakat masa kini termasuk pendidikan. Setiap orang seakan-akan akan kehilangan nafas dan berada dalam ruangan isolasi yang gelap jika hidup tanpa teknologi bahkan semua standar kehidupan manusia diukur dari segmen penguasaan teknologi. Tidak sedikit penyelenggara bisnis dan pendidikan yang gulung tikar bukan faktor kurangnya intelengensi atau uang melainkan tertinggal dan digilas oleh karena tidak mampu menyesuaian diri dengan kondisi disrupsi dan tidak bisa menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai jual memenuhi harapan pasar dan kebutuhan orang banyak. Dengan menggunakan studi literatur, tulisan ini memberikan pencerahan yang berbicara tentang komitmen afektif dosen dalam menyesuaikan diri dengan teknologi untuk mempertahankan keberlanjutan pendidikan berkualitas, nast Alkitab ikut memperkuat alasan pentingnya dosen seminari meresponi kemajuan teknologi serta upaya-upaya pendidik atau dosen dengan kompetensi afektif untuk mengwujudkan kualitas pendidikan di era revolusi pendidikan 5.0. Melalui era disrupsi dibandingkan dengan besarnya komitmen afektif dosen maka tulisan ini diharapkan menjadi sebuah kontribusi berharga bagi keberlangsungan pendidikan teologi di seminari manapun untuk dapat mempertahankan kualitas pendidikan terbaik di era revolusi industry 4.0 dan revolusi pendidikan 5.0
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Heryanto, H., Priyanti, D., & Parhusip, M. (2022). PERAN KOMITMEN AFEKTIF DOSEN TERHADAP KEBERLANJUTAN PENDIDIKAN BERKUALITAS DI ERA REVOLUSI PENDIDIKAN 5.0. Jurnal Darma Agung, 30(3), 647. https://doi.org/10.46930/ojsuda.v30i3.2282