Citayam Fashion Week atau CFW merupakan fenomena masyarakat yang ramai pada tahun 2022 di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk memaparkan fenomena CFW yang terjadi di kawasan Sudirman Central Business District atau SCBD yang merupakan bentuk ekspresi remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah konten video pada media sosial TikTok dan berita online terkait CFW. Data yang ada disajikan dengan menggunakan teori ruang publik Jürgen Habermas yang merepresentasikan kawasan SCBD. Hasil kajian menunjukkan bahwa fenomena CFW merupakan bentuk demokratisasi Jalan Sudirman sebagai ruang ketiga, melahirkan beberapa remaja populer yang mengusung identitas Citayam, Bogor dan Depok, serta menciptakan penonton yang mendukung dan menikmati fenomena tersebut. Hal ini berdampak positif bagi perekonomian masyarakat khususnya di bidang fashion seperti aplikasi belanja online: Shopee. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kawasan SCBD merupakan ruang publik yang dapat dinikmati dan dikunjungi oleh semua kalangan tanpa memandang pangkat dan status karena ruang publik tersebut merupakan milik bersama. Masyarakat juga bebas melakukan aktivitas yang mereka inginkan tanpa mengganggu pengunjung lain dan ikut menjaga ketertiban dan kenyamanan ruang publik.Kata Kunci: Remaja, Citayam Fashion Week, Ruang Publik, Sudirman.
CITATION STYLE
Syafa’ati, S. N., & Khusyairi, J. A. (2023). CITAYAM FASHION WEEK: EKSPRESI REMAJA DI RUANG PUBLIK PADA MEDIA SOSIAL TIKTOK DI ERA DIGITAL. Metacommunication; Journal of Communication Studies, 8(1), 71. https://doi.org/10.20527/mc.v8i1.15523
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.