Gerakan massa di Pedukuhan Cengkehan, Kalurahan Wukirsari, Pakanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, merupakan longsoran yang terjadi sejak tahun 2019. Longsoran bergerak aktif, terutama pada musim hujan. Akibat perubahan iklim global, selain mempengaruhi pola dan intensitas hujan yang cenderung ekstrim, juga berpengaruh terhadap penyebaran pandemi dan penyakit Covid-19. Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian desiminasi hasil penelitian penanganan gerakan massa di perbukitan dari gunung api purba Giriloyo dan sekitarnya. Potensi gerakan massa dapat dikenali dari pencermatan sifat fisik melalui pelapukan batuan. Perubahan sifat fisik menunjukan derajat pelapukan batuan dengan menggunakan metode Geological Society of London yang dipublikasi mulai tahun 1990. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa gerakan massa merupakan campuran material tanah dan batuan yang lapuk. Material ini berasal dari tinggian lembah Sungai Cengkehan. Batuan lapuk berupa batuan vulkanik yaitu tuf dan basalt yang berumur Miosen Awal. Lereng basalt di tebing Sungai Cengkehan bagian utara lebih berpotensi longsor daripada lereng basalt di tebing selatan. Bencana longsor pada lereng batuan lapuk tersebut lebih diwaspadai ketika terjadi hujan dan atau gempa. Kejadian hujan lebat dengan intensitas lebih dari 2 jam dapat memicu longsoran di lereng bagian utara.
CITATION STYLE
Rakhman, A. N., & Maulana, F. W. (2021). EDUKASI PENDEKATAN SELIDIK SIFAT FISIK BATUAN LAPUK UNTUK PENANGANAN BENCANA LONGSOR DALAM MASA PANDEMI COVID-19 DI RT 02 PEDUKUHAN CENGKEHAN, WUKIRSARI, KAPANEWON IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL. JPMA - Jurnal Pengabdian Masyarakat As-Salam, 1(2), 99–108. https://doi.org/10.37249/jpma.v1i2.319
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.