Jerawat adalah kelainan kelenjar pilosebasea yang banyak diderita oleh remaja yang meskipun dapat sembuh sendiri tetapi dapat bekomplikasi skar permanen dan dampak psikologis. Oleh karena itu penting untuk meneliti perilaku remaja dalam mengatasi jerawatnya sehingga dapat diberikan edukasi yang sesuai sehingga komplikasi dapat dihindari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku remaja di Surabaya Barat dalam pengobatan jerawat. Rancangan penelitian ini adalah penelitian analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh remaja yang berada di Surabaya Barat dengan besar sampel 251 responden diambil secara cluster random sampling dan diberikan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar subyek penelitian mengobati jerawatnya 185 orang (73.7%), namun hanya 45 orang (24,3%) yang berkonsultasi ke dokter. Subyek yang mengobati jerawatnya sendiri terbanyak memakai produk anti jerawat non sabun yang dibeli di supermarket 76 orang (36,7%), sering mencuci muka dilaporkan 55 orang ( 21,9%), memencet jerawat sendiri dilaporkan 39 orang (15,5%) dan memakai produk anti jerawat non sabun yang dibeli secara online dilaporkan 36 orang (14,3%). Jenis kelamin, lamanya berjerawat dan tingkat pendidikan tidak berhubungan secara statistik dengan perilaku help seeking. Kesimpulannya perilaku help seeking remaja di Surabaya Barat dalam pengobatan jerawat cenderung memilih mengobati jerawatnya daripada berkonsultasi ke dokter. Subyek yang mengobati jerawatnya sendiri mayoritas menggunakan produk anti jerawat non sabun yang dibeli di supermarket. Serta tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lamanya berjerawat dengan perilaku help seeking pada remaja di Surabaya Barat.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Nurhadi, S., & Wartiningsih, M. (2021). Perilaku Remaja di Surabaya Barat Dalam Pengobatan Jerawat. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 10(2), 131. https://doi.org/10.30742/jikw.v10i2.1215