Desa wisata merupakan salah satu metode pemberdayaan masyarakat yang cukup bagus untuk diterapkan di daerah terpencil, tidak terkecuali di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Desa yang berada di kawasan hutan jati tersbut, memiliki potensi wisata yang cukup besar seiring dengan ditemukannya Candi Pataan yang baru diekplorasi sebagai tempat wisata andalan. Selain itu, di sekitar lokasi candi juga terdapat aliran air sungai yang potensinya cukup bagus untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Termasuk juga potensi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang cukup besar di lokasi tersebut. Melalui program pemberdayaan masyarakat ini, telah diterapkan pembangunan PLTMH dan PLTS terintegrasi (hybrid) sebagai sumber energi alternatif untuk destinasi wisata edukatif di desa Pataan. Metode yang diterapkan dalam program ini adalah identifikasi lokasi kegiatan yang akan digunakan sebagai tempat pembangunan PLTMH dan PLTS, dilanjutkan dengan proses desain peralatan dan pembuatan instalasinya. Setelah semua sistem peralatan bisa berfungsi dengan baik, dilakukan kegiatan serah terima dari tim pengusul kepada mitra penerima, kemudian dilakukan pelatihan dan pendampingan agar pengelola bisa menguasai operasional peralatan dengan baik. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya instalasi PLTMH dan PLTS yang bisa beroperasi dengan baik, serta SDM pengelola yang sudah menguasai pengoperasian sistem teknologi tersebut. Diharapkan melalui program ini bisa menghasilkan manfaat yang besar bagi pengembangan Desa Wisata Pataan dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar
CITATION STYLE
Agustapraja, H. R., Nawafilah, N. Q., Purnomo, N., & Husen, H. (2022). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Sistem Pembangkit Listrik Hybrid Bertenaga Surya dan Mikrohidro di Desa Pataan Lamongan. Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan Dan Pengabdian Masyarakat, 5(2), 140. https://doi.org/10.30736/jab.v5i2.304
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.