Biji ketumbar (Coriandrum sativum L) merupakan tanaman bumbu-bumbuan yang sejak lama digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia sebagai obat atau untuk meningkatkan cita rasa bahan pangan. Biji ketumbar, terkandung minyak atsiri sebanyak 0,8-1,8%. Minyak atsiri ketumbar memiliki banyak manfaat dan memiliki sejarah panjang akan kegunaannya sebagai obat tradisional. Ekstraksi biji ketumbar dapat dilakukan dengan proses ekstraksi dengan pelarut. Salah satu pelarut yang dapat digunakan ialah N-Heksana. Ketumbar terlebih dahulu dicuci untuk membuang kotoran yang terdapat pada permukaan kulit ketumbar. Lalu ketumbar dikeringkan kemudian dihaluskan. Lalu dilakukan ekstraksi dengan variasi suhu 45OC, 50OC, 55OC, 60OC, dan 63OC, kemudian variasi waktu yaitu 90, 120, 150 , 180, 210, dan 240 menit, dan variasi volume pelarut yaitu 150 ml, 200 ml, 250 ml, dan 300 ml, dengan berat biji ketumbar 70 gram dan dengan kecepatan pengadukan yang tetap yaitu 300 rpm. Setelah diekstraksi, hasil kemudian disaring kemudian didistilasi untuk mendapat minyak atsiri murni. Pada penelitian ini didapat bahwa kondisi operasi terbaik dicapai pada suhu 63O C dengan hasil minyak sebanyak 1,260 ml. Untuk waktu ekstraksi optimal terjadi pada waktu 150 menit dengan hasil minyak 1,561 ml. Kemudian untuk volume pelarut optimal yaitu pada 200 ml dengan hasil minyak sebanyak 1,561 ml.
CITATION STYLE
Kuntaarsa, A., Achmad, Z., & Subagyo, P. (2021). EKSTRAKSI BIJI KETUMBAR DENGAN MEMPERGUNAKAN PELARUT N-HEKSANA. JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA, 60–73. https://doi.org/10.34151/technoscientia.v14i1.3614
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.