Fenomena tingginya kejadian kecemasan pada lansia masih belum tertangani. Kondisi lansia seringkali dihubungkan dengan rendahnya mekanisme koping lansia dan rendahnya dukungan keluarga lansia. Masalah kompleks ini akan menyebabkan kualitas hidup lansia memburuk Penelitin bertujuan menghubungkan dukungan keluarga, mekanisme koping dengan kecemasan pada lansia. Tujuan penelitia mengetahui hubungan self efficacy dengan kejadian depresi lansia. Merupakan penelitian observasional, desain crossectional. Populasi yakni seluruh lansia di RT X dan RW Y Kelurahan Tlogomas berjumlah 30 orang, dengan sampel diambil dengan teknik total populasi. Kriteria inklusi adalah pasien lansia yang mengalami kecemasan. Dukungan keluarga dan mekanisme koping adalah variabel bebas, dan tingkat kecemasan variable terikat. Instrumen dukungan keluarga berupa kuesioner yang diadopsi dari Liandi (2011), mekanisme koping serta instrument kecemasan menggunakan kuesioner HARS. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar lansia mempunyai dukungan keluarga kurang (63,8%), mekanisme koping lansia kurang (70,0%), dan tingkat kecemasan berat (53,3%). Uji statistik menunjukkan kaitan dukungan keluarga dan mekanisme koping dengan tingkat kecemasan lansia (p value = 0,000).
CITATION STYLE
Putri, R. M., & Devi, H. M. (2022). Dukungan Keluarga dan Mekanisme Koping Berhubungan Dengan Kecemasan Lansia. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 10(2), 227–237. https://doi.org/10.33366/jc.v10i2.2892
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.