KONSEP MAHABAH DALAM PERSPEKTIF TAFSIR MAUDHU’I

  • Samud S
N/ACitations
Citations of this article
29Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Mahabbah, adalah dalam bahasa Arab Mahabbah berasal dari kata Ahabba- Yuhibbu-Mahabbatan, yang secara bahasa berarti mencintai secara mendalam, kecintaan, atau cinta yang mendalam. Mahabbah di definisikan sebagai “kecenderungan hati secara total pada sesuatu, perhatian terhadapnya itu melebihi perhatian pada diri sendiri, jiwa dan harta, sikap diri dalam menerima baik secara lahiriah maupun batiniah, perintah dan larangannya; dan pengakuan diri akan kurangnya cinta yang diberikan padanya. Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang telah diberi rasa cinta, sehingga manusia mampu menjadikan dirinya makhluk yang mampu mengasihi sesamanya. Dengan perasaan cinta itu pula manusia dapat mencintai dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun apa yang terjadi pada zaman sekarang sebagian manusia dengan mengatas namakan cinta untuk berbuat suatu kedhaliman (kedurjanaan), hal tersebut yang tidak diharapkan oleh ajaran Islam. Konsep Mahabbah dalam al-Qur’an adalah pandangan al-Qur’an dalam hal ini adalah Mushaf ‘Utsmani tentang mahabbah dan hal-hal yang terkait dengannya yang dilakukan dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang membahas tentang mahabbah. Kata

Cite

CITATION STYLE

APA

Samud, S. (2017). KONSEP MAHABAH DALAM PERSPEKTIF TAFSIR MAUDHU’I. Diya Al-Afkar: Jurnal Studi Al-Quran Dan Al-Hadis, 5(01), 93. https://doi.org/10.24235/diyaafkar.v5i01.4334

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free