ABSTRAK Pemilihan varietas unggul baru yang beradaptasi pada kondisi agroekologi kering merupakan langkah yang bijak dalam mendukung program pengembangan tebu. Karena kebutuhan air tanaman tebu di lahan kering hanya dipenuhi dari hujan, diperlukan strategi untuk tetap mengoptimalkan produksi dengan mengeliminasi cekaman kekeringan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan November 2012 untuk melakukan pengujian terhadap adaptasi enam varietas unggul tebu yang toleran terhadap lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Ngemplak, Pati. Penelitian disusun dalam rancangan petak terbagi yang diulang sebanyak lima kali. Juringan (sistem tanam tebu dalam baris) yang digunakan berukuran panjang 8 m dan lebar 10 m, serta jarak pusat ke pusat (pkp) 1 m. Parameter yang diamati meliputi persentase tumbuh, tinggi tanaman, panjang batang, jumlah dan panjang ruas, diameter batang, bobot batang per meter, persen brix nira, dan rendemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Kentung dan BL menghasilkan bobot tebu (721,75 g/m dan 749,25 g/m) dengan rendemen masing-masing sebesar 8,54% dan 8,25%. Kedua varietas ini cocok untuk dikembangkan pada kondisi agroekologi lahan kering. Kata kunci: Saccharum officinarum, uji adaptasi, lahan kering, varietas unggul ABSTRACT Selection of new superior varieties adapted to dry agroecology was a wise move to support the development of sugarcane. In general, the land thus fulfilled its water from the rain. Therefore we need a strategy for optimizing the production of sugarcane by eliminating barriers. In fiscal year 2012 research activities was carried out to test six varieties of sugarcane for sugar cane clones tolerant of dry land. Research activities were located at Ngemplak, Pati. The design used is split plot design repeated 5 times. Plot size, are 8 m long, 10 m wide and center to center distance 1 m. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) followed by LSD 5%. The parameters observed were growth percentage, plant height, stem lenght, number of segments, segment length, stem diameter, weight stem per meter, percent brix of sap, and yield of sugarcane per meter. The results are superior sugarcane varieties, BL and Kentung varieties produce cane weight 721.75 g / m and 749.25 g / m showed that respectively; and yield 8.54% and 8.25% the highest respectively. Both varieties are s uitable to be developed in dry land agroecological condition. Keywords: Saccharum officinarum, adaptation test, dry land, superior varieties
CITATION STYLE
SANTOSO, B., MASTUR, M., DJUMALI, D., & NUGRAHENI, S. D. (2016). UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL TEBU PADA KONDISI AGROEKOLOGI LAHAN KERING / Adaptation Test of Superior Varieties Sugarcane in Dryland Agroecological Conditions. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 21(3), 109. https://doi.org/10.21082/littri.v21n3.2015.109-116
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.