Li ngkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar tenaga kerja yang dapat mempengaruhi tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan.Iklim kerja yang panas dapat mempengaruhi kondisi tenaga kerja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Hubungan Iklim Kerja dengan Kelelahan pada tenaga kerja bagian produksi. Metode penelitian adalah observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil Pengukuran iklim kerja pada bagian produksi menunjukan hasil rata-rata iklim kerja diatas NAB. Hasil pengukuran kelelahan kerja 20 orang (66,66%) termasuk dalam kategori Normal, dan 10 orang (33,33%) termasuk dalam kategori Kelelahan Kerja Ringan. Hasil analisis bivariate uji korelasi Simple Regression diketahui hubungan iklim kerja dengan kelelahan diketahui nilai R= 0,040, R²= 0,002, p= 0,459. Hasil analisis bivariate uji anova one way p 0,05. Penelitian disimpulkan bahwa hasil penelitian tidak ada hubungan antara iklim kerja dengan kelelahan. Tidak ada perbedaan kelelahan kerja di bagian bubut, otomotif, dan konstruksi. Disarankaan kepada perusahaan untuk pengendalian terhadap iklim kerja sebaiknya perlu ada penggantian atap dari asbes dengan atap genteng, untuk tenaga kerja sebaiknya saat istirahat tidak berada pada ruangan yang panas untuk meminimalisir waktu kontak dengan panas dan untuk peneliti selanjutnya disarankan dapat meneliti kadar debu dan limbah B3.
CITATION STYLE
Kusumaningtyas, R., Budiono, Z., & Utomo, B. (2017). HUBUNGAN IKLIM KERJA DENGAN KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT HARAPAN JAYA GLOBALINDO PURWOKERTO TAHUN 2016. Buletin Keslingmas, 36(3), 174–178. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i3.2971
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.