Produktivitas cabai di Indonesia umumnya masih rendah yaitu 5,5 ton ha-1, sedangkan potensi hasil yang dapat dicapai ialah 17-21 ton ha-1. Salah satu faktor penyebabnya adalah penyakit antraknosa. Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum spp. Penyakit antraknosa umumnya dikendalikan dengan aplikasi fungisida sintetik berbahan aktif propineb.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fungisida berbahan aktif propineb terhadap Colletotrichumspp. penyebab penyakit antraknosa pada cabai merah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Nopember 2012 sampai Maret 2013. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan tingkat konsentrasi yaitu: kontrol/tanpa fungisida(P0), 700 ppm (P1), 1400 ppm (P2), 2100 ppm (P3) dan 2800 ppm (P4) dengan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisisdengan sidik ragam dan perbedaan nilai tengah antar perlakuan di uji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penghambatan pertumbuhan diameter koloni jamur C. capsici dan C. gloesporioides yang diperoleh dari Palas, Natar, Sragi, Ketapang, dan Tanjung Bintang hingga mencapai 100% pada semuarentang konsentrasi yang diujikan. Hasil ini menunjukkan bahwa jamur C. capsici dan C. gloesporioides masih sangat sensitifterhadap fungisida berbahan aktif propineb.
CITATION STYLE
Astuti, Y. F., Prasetyo, J., & Ratih, S. (2014). PENGARUH FUNGISIDA PROPINEB TERHADAP Colletotrichum spp. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI MERAH. Jurnal Agrotek Tropika, 2(1). https://doi.org/10.23960/jat.v2i1.1946
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.