Penelitian ini dilatarbelakangi oleh air sungai yang sudah tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan karena kandungan airnya sudah tidak sehat lagi. Tercemarnya air sungai banyak yang disebabkan oleh kebiasaan buruk dan kelalaian manusia. Beberapa tahun belakangan ini air sungai sudah tak jernih lagi. Tak hanya keruh dan berwarna coklat bahkan hitam, air sungai juga kerap berbau tidak sedap. Berubahnya warna dan bau air sungai karena masuknya polutan atau zat- zat kimia, sehingga terjadi pencemaran air sungai. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat tembaga (Cu) dan kualitas air pada aliran Sungai Pampang Kelurahan Pampang Kecamatan Samarinda Utara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel air sungai dari ketiga titik aliran air Sungai Pampang bagian hulu memiliki rata-rata 0, 018 mg/L, bagian tengah memiliki rata-rata 0, 012 mg/L, dan bagian hilir memiliki rata-rata 0, 010 mg/L. Kandungan tembaga (Cu) pada ketiga titik berada di bawah Baku Mutu dan memenuhi persyaratan sebagai air bersih sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau pengguna perairan Sungai Pampang tentang kandungan logam berat tembaga (Cu), serta dapat menyadarkan warga dari dampak membuang limbah yang mengandung tembaga (Cu) ke lingkungan khususnya air sungai yang membuat air tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
CITATION STYLE
Sumarlin, S., & Harsono, B. (2020). Analisis logam berat tembaga (Cu) pada sungai Pampang Kelurahan Pampang Kecamatan Samarinda Utara. Agrokompleks, 20(2), 12–18. https://doi.org/10.51978/japp.v20i2.215
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.