Penelitian ini membahas tentang Kebijakan Pengurus Santri Putra dalam Optimalisasi Kegiatan Sorogan Bagi Santri di Pondok Pesantren Babakan Jamanis Pangandaran. Sorogan merupakan salah satu aktivitas yang mendukung kegiatan pembelajaran santri di pondok pesantren. Kebijakan tentang sorogan harus diinisiasi oleh divisi pendidikan dan diamini oleh rois (pimpinan santri) beserta jajarannya. Hal-hal yang mesti diatur diantaranya mekanisme sorogan, penentuan kelompok sorogan, penjaringan guru sorogan serta target capaian sorogan dalam jangka waktu tertentu. Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik etnografi. Dengan memadukan tiga instrumen, peneliti berikhtiar untuk mendapatkan data autentik dan orisinil dari penelitian ini. Adapun ketiga instrumen itu adalah wawancaran, observasi partisipatif dan dokumentasi. Maka berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa divisi pendidikan selaku badan yang bertanggungjawab tentang sorogan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Sudah lahir beberapa kebijakan yang mulai terasa dampaknya. Namun, kebijakan ini harus dikawal oleh semua pihak agar hasilnya dapat dirasakan dengan optimal.
CITATION STYLE
Maulana, A. R. (2023). Kebijakan Pengurus Santri Putra dalam Optimalisasi Sorogan di Pesantren Babakan Jamanis Pangandaran. Sosiosaintika, 1(1), 28–33. https://doi.org/10.59996/sosiosaintika.v1i1.28
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.