Pada tahun 1996 di Geneva, Swiss International Organization for Standardization (ISO) menerbitkan SML ISO 14001. Dimana hal tersebut dipercaya mampu membantu dalam menciptakan proses/mekanisme yang menyatu dalam meningkatkan kemampuan lingkungan dengan berkelanjutan yang dilakukan pada kegiatan produksi setiap hari (Rachman et al., 2019). Akan tetapi beberapa perusahaan mampu dan mau menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 karena diperlukan biaya yang besar tergantung dari fasilitas dan karakteristik perusahaan yang terdiri dari biaya audit rutin dan biaya investasi, selain itu SML ISO 14001 juga bersifat sukarela (Kamalia et al., 2020). Pelatihan merupakan salah satu komponen utama dalam Sistem Manajemen Lingkungan sesuai ISO 14001. Maka dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada pelatihan apa saja yang telah diikuti oleh para staf pekerja setelah adanya SML ISO 14001:2015 yang telah dimiliki PT. X bidang kehutanan. Pratik evaluasi penerapan SML ISO 14001:2015 pada PT. X bidang kehutanan untuk dibidang pelatihan masih sangat minim dilakukan dan untuk pengelolaan lingkungan pada area basecamp, nursery, sudah cukup baik namun untuk area workshop dan area log pond masih perlu dilakukan peningkatan dalam pengelolaan lingkungannya.
CITATION STYLE
A. Hadian Pratama Hamzah, Fua Dewita, & Nurhasanah Nurhasanah. (2023). PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO 1400:2015 BIDANG INDUSTRI KEHUTANAN DIBIDANG PELATIHAN KARYAWAN (Studi Kasus pada Penerapan Pengembangan Kompetensi Karyawan). MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang, 20(1), 01–10. https://doi.org/10.56444/mia.v20i1.613
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.