Pengampunan merupakan kewajiban yang harus dilakukan dalam ritus naketi di Amanuban Timur. Namun pemaknaan pengampunan dalam ritus naketi belum dilaksanakan secara maksimal sehingga masyarakat belum memahami dengan benar apa yang seharusnya dilakukan dalam memberikan pengampunan dan memaknai pengampunan sesuai dengan kehendak Allah. Oleh karena itu, dalam penulisan ini akan dikemukakan makna pengampunan dalam ritus naketi di Amanuban Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data adalah dengan cara observasi, wawancara serta domunetasi dan dokumen-dokumen. Hasil penulisan ditemukan bahwa tujuan utama dari ritus naketi adalah untuk merefleksikan diri, memperbaiki kesalahan yang dilakukan dan memperdamaikan diri dengan sesama maupun Tuhan sebagai bentuk pemulihan relasi. Pemaknaan pengampunan dalam ritus nakekti harus ditandai dengan adanya perdamaian dalam diri sendiri, sesama dan Tuhan sebagai pencipta. Mengampuni berarti merefleksikan diri atas kesalahan yang dilakukan, memaafkan kesalahan yang dilakukan tanpa adanya kepahitan dalam diri dan mampu mengaplikasikan pengampunan yang diberikan oleh Yesus Kristus sebagai bentuk ucapan syukur atas anugerah yang diterima tanpa menuntut balasan.
CITATION STYLE
Tlonaen, T., & Djawa, M. (2024). Makna Pengampunan dalam Ritus Naketi pada Masyarakat Amanuban Timur dan Relevansinya terhadap Nilai-nilai Kristiani. Apostolos: Journal of Theology and Christian Education, 4(1), 26–37. https://doi.org/10.52960/a.v4i1.281
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.