aromaterapi secara inhalasi yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa tetes minyak atsiri. Daun nilam dan buah jeruk nipis mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai aromaterapi dan repelen. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lilin aromaterapi sebagai anti nyamuk dari minyak atsiri daun nilam kombinasi minyak atsiri buah jeruk nipis. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan membuat sediaan lilin aromaterapi dengan uji evaluasi fisik lilin meliputi uji organoleptik yaitu warna dan aroma, uji kualitas lilin yaitu titik leleh dan waktu bakar, uji efektifitas lilin terhadap nyamuk, dan uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki warna sama dan aroma berbeda, karena konsentrasi minyak atsiri yang bervariasi, titik leleh antara 44 ̊C – 57 ̊C sesuai syarat evaluasi fisik lilin menurut SNI 42 ̊C – 60 ̊C, waktu bakar formula A yang paling lama karena konsentrasi minyak atsiri lebih sedikit, efektifitas lilin cukup optimal dalam mengusir nyamuk, dan formula yang paling disukai adalah formula C.
CITATION STYLE
Rusli, N., & Rerung, Y. W. R. (2018). Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk Dari Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 4(1), 68–73. https://doi.org/10.35311/jmpi.v4i1.26
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.