Screen-time merupakan waktu penggunaan media elektronik, seperti televisi, telepon genggam, komputer, tablet atau video games. Beberapa penelitian melaporkan bahwa terdapat hubungan antara screen-time dengan obesitas, masalah atensi, agresi dan language disorder. American Academy of Pediatrics menganjurkan maksimal durasi screen-time pada anak usia dini adalah 2 jam per hari. Hal ini disebabkan karena anak dengan screen-time lebih dari 2 jam per hari akan mendapatkan kesempatan stimulasi dan komunikasi dua arah yang lebih sedikit, padahal mereka memiliki tugas perkembangan untuk mempelajari bahasa, memperkuat attachment dengan pengasuh, dan aktif mengeksplorasi lingkungan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menurunkan durasi screen-time pada anak dengan menggunakan metode antecedents control dan differential reinforcement of alternative behavior (DRA). Partisipan pada penelitian ini adalah anak laki-laki berusia 2 tahun 11 bulan dengan language disorder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik antecedents control dan DRA efektif menurunkan screen-time dari 226.25 menit menjadi 57.5 menit per hari.
CITATION STYLE
Ardiwijaya, R. P., & Kuntoro, I. A. (2019). PENERAPAN DIFFERENTIAL REINFORCEMENT OF ALTERNATIVE BEHAVIOR UNTUK MENURUNKAN SCREEN-TIME PADA ANAK DENGAN LANGUAGE DISORDER. Journal of Psychological Science and Profession, 3(1), 57. https://doi.org/10.24198/jpsp.v3i1.21507
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.