Prevalensi Polimorfisme Gen CYP2C19 dan Pengaruhnya Dalam Metabolisme Omeprazole Sebagai Prediktor Intoksikasi Obat Pada Etnis Melayu Di Sumatera Selatan

  • Triwani
  • Hayati L
  • Yoga F
N/ACitations
Citations of this article
17Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Cytochrome P450 2C19 (CYP2C19) adalah suatu kompleks enzim yang berperan dalam metabolism beberapa jenisobat dan merupakan bagian dari super family sitokrom P450. Polimorfisme genetic pada enzim tersebut berhubungandengan munculnya fenotip metabolism buruk (poor metabolizer/PM dan intermediate metabolizer/IMs ) yangmempunyai kemampuan yang buruk dalam memetabolisme obat-obatan yang menjadi substratnya. Telah dilakukan analisis genotipe dan fenotipe menggunakan PCR-RFLP dan bioanalisis kadar omreprazole pada 30 orang subjek penelitian dari etnis Melayu yang tinggal di Sumatera Selatan. Marker yang digunakan untuk menilai adanyapolimorfisme pada gen CYP2C19 adalah dua situspolimorfik yaitu ekson 5 (CYP2C19*2) dan ekson 4 (CYP2C19*3). Pita-pita DNA berukuran 321 bp untuk ekson 5 dan 271 bp untuk ekson 4 akan dihasilkan setelah amplifikasi DNA dengan metode PCR pada kondisi denaturasi selama 5 menit pada suhu 95oC; dilanjutkan dengan 60 detik pada suhu 95oC, 60 detik pada suhu 53oC dan 60 detik pada suhu 72oC sebanyak 30 siklus; serta polimerisasi akhir selama 5 menitpada 72oC. Selanjutnya dilakukan pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi endonuklease SmaI (CYP2C19*2)pada suhu 30oC dan BamHI (CYP2C19*3) dengan inkubasi pada suhu 37oC selama 3jam. Bioanalisis kadar omeprazole dalam darah dengan LC-MS. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya polimorfisme pada kedua situs akanmenghilangkan situs pemotongan enzim SmaIdan BamHI. Hasil penelitian menunjukkan 46,7% populasi Melayu Sumatera Selatan tergolong sebagai PM yang terdiri atas 13,3% homozigot mutandan 33,4% heterozigot mutan.Tingginya fenotip PM enzim CYP2C19 pada etnis Melayu di Sumatera Selatan diprediksi akan mempengaruhi metabolisme obat-obatan yang menjadi substrat. Akan tetapi, berdasarkan analisa korelasi spearman, nilaikorelasi 0,035 dengan p = 0,875. Hal ini berarti bahwa antara polimorfisme gen CYP2C19 dan kadar omeprazole dalam darah terdapatkorelasi lemah dan tidak bermakna. Hasil penelitian ini memberikan gambaran polimorfisme genetik yang tinggi pasien sindrom dispepsia dari populasi Melayu, yaitu hampir setengah dari subjek penelitian (46,7%).Terdapat korelasi yang lemah dan tidak bermakna antara polimorfisme dan kadar omeprazole.

Cite

CITATION STYLE

APA

Triwani, Hayati, L., & Yoga, F. S. (2018). Prevalensi Polimorfisme Gen CYP2C19 dan Pengaruhnya Dalam Metabolisme Omeprazole Sebagai Prediktor Intoksikasi Obat Pada Etnis Melayu Di Sumatera Selatan. Sriwijaya Journal of Medicine, 1(2), 108–114. https://doi.org/10.32539/sjm.v1i2.24

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free