KONSEPSI FIKIH DAKWAH JAMĀ’AH TABLĪGH PADA MASA PANDEMI COVID-19: Telaah Gerakan Dakwah Jamā’ah Tablīgh Gorontalo

  • Zaenuri A
N/ACitations
Citations of this article
63Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This study aims to uncover the conception of jurisprudence used by the Tablighi Jama’at understanding the activities of da’wah and worship during the 2019 Coronavirus Disease pandemic. This is considered important because 68% of the positive case of the coronavirus in Gorontalo has close links with the activities of the Tablighi Jama’at during the pandemic season. This type of research uses qualitative research with the main approach in terms of phenomenology. Through a phenomenological approach, there are two main things that researchers will do. First, textual description, which is observing and analyzing factual data and events that occur empirically. Second, structural description. At this stage, the researcher interprets the opinions, judgments, feelings, and other subjective responses of the research subjects. As for the data that are argumentative, religion is reviewed with the fiqh and ushul fiqh approaches. The results of this study indicate that the conception of the Jamā’ah Tablīgh dakwah carried out during the pandemic was purely Ijtihādi several figures (amīr) based on the literal use of the Qur’an and Sunnah without much considering the aspects of mashlahah and social mudharat. If it is analyzed based on the method of determining the fiqh law in qiyās and sādd al-dzarī’ah implementing Ijtimā Da’wah Jamā’ah Tablīgh among a pandemic is not in line with the principles of the syarī’ah (maqāshid al-syarī’ah) that is to protect the human soul (hifdzu al-Nafs) and not in line with the prevailing conception of jurisprudence. Penelitian ini bertujuan mengungkap konsepsi fikih dakwah yang digunakan gerakan dakwah Jamā’ah Tablīgh dalam memahami aktivisme dakwah dan beribadah pada saat pandemi Coronavirus Disease 2019. Hal ini dianggap penting karena 68% kasus positif virus corona di Gorontalo, memiliki keterkaitan yang erat dengan aktivitas Jamā’ah Tablīgh pada saat musim pandemi. Jenis penelitiannya menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan utama dari sisi fenomenologis. Melalui pendekatan fenomenologis terdapat dua hal utama yang akan peneliti lakukan. Pertama, textual description, yaitu melakukan pengamatan dan telaah data yang bersifat faktual dan peristiwa yang terjadi secara empiris. Kedua, structural description. Pada tahap ini peneliti melakukan interpretasi terhadap pendapat, penilaian, perasaan, serta respon subyektif lainya dari subyek penelitian. Adapun pada data yang bersifat argumentatif agama diulas dengan pendekatan fikih dan ushul fikih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsepsi fikih dakwah Jamā’ah Tabligh yang dilakukan pada masa pandemi adalah murni Ijtihādi beberapa tokoh (amīr) yang didasarkan pada pemaknaan Alquran dan Sunnah secara literalis tanpa banyak mempertimbangkan aspek mashlahah dan mudharat secara sosial. Apabila didasarkan dengan metode penetapan hukum fikih secara qiyās dan sādd al-dzarī’ah pelaksanakan Ijtimā’ Dakwah Jamā’ah Tablīgh di tengah pandemi tidak sejalan dengan prinsip ditegakkaannya syarī’ah (maqāshid al-Syarī’ah) yaitu dalam rangka menjaga jiwa manusia (hifdzu al-Nafs) dan tidak sejalan juga dengan konsepsi fikih yang berlaku.

Cite

CITATION STYLE

APA

Zaenuri, A. (2020). KONSEPSI FIKIH DAKWAH JAMĀ’AH TABLĪGH PADA MASA PANDEMI COVID-19: Telaah Gerakan Dakwah Jamā’ah Tablīgh Gorontalo. JIL: Journal of Islamic Law, 1(2), 135–157. https://doi.org/10.24260/jil.v1i2.68

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free