Latar Belakang: Provinsi Kalimantan Barat menduduki peringkat 8 terendah dalam cakupan ASI eksklusif yakni 22,9%. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada Efektifitas Pijat Oksitosin dan ayah ASI pada Gizi Spesifik Bayi Usia 0 – 6 Bulan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Saigon Kota Pontianak Metode: Metode penelitian adalah quasy eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu dengan pijat Oksitosin dan Ayah ASI. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden yang dipilih secara proposive sampling. Hasil: Perbandingan Kejadian Stunting Bayi Baru Lahir dan Kejadian sesudah Pijat Oxitoksin, terdapat 1 responden dengan Kejadian Stunting Bayi Baru Lahir dengan hasil kejadian setelah perlakuan Pijat Oksitosin lebih tinggi dari pada setelah perlakuan, 5 responden tetap, dan 14 responden mengalami Kejadian Stunting dari sebelum dilakukan perlakuan Pijat Oksitosin, Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai significancy 0.001 (p < 0,05). Sedangkan 6 responden tetap dan 14 responden mengalami stunting dari sebelum dilakukan perlakuan Ayah ASI, Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai significancy 0.000 (p < 0,05). Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna kejadian stunting bayi baru lahir dengan kejadian stunting sesudah diberi perlakuan pijat oksitosin dan ayah asi gizi spesifik pemberian asi pada usia 0 – 6 bulan di wilayah kerja puskesmas saigon kota pontianak dengan nilai significancy 0.000 (p < 0,05)
CITATION STYLE
Candra Sari, U. S., Yulianti, E., & Salim, M. (2022). EFEKTIFITAS PIJAT OKSITOSIN DAN AYAH ASI PADA GIZI SPESIFIK BAYI USIA 0–6 BULAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEIGON. Jurnal Kebidanan Khatulistiwa, 8(1), 39. https://doi.org/10.30602/jkk.v8i1.711
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.