Background: Chronic Suppurative Otitis Media (CSOM) is a chronic inflammation of the middle ear and mastoid mucosa characterized by perforation of the tympanic membrane and persistent discharge from the middle ear. The high resistance rate to CSOM pathogen brings hope for the development of natural-based drugs. The Binahong plant (Anredera cordifolia) has been known for a long time and is widely used as a traditional herb by Indonesian people. Flavonoid, saponins and alkaloids compounds from Binahong leaf extracts in several studies reveal its antibacterial activity. This study aims to determine the antibacterial activity of Binahong leaf extract ear drops against Pseudomonas aeruginosa, CSOM pathogen in-vitro. Methods: This is an experimental study with a post-test only control group design by testing antibacterial activity of binahong leaf extract at 1%, 3% and 5% concentrations into Pseudomonas aeruginosa American Type Culture Collection (ATCC) 9027. Chloramphenicol 1% was used as a positive control and ethanol 96% as a negative control. Data were analyzed using SPSS version 20 for Windows. Results: The minimum Inhibitory Zone Diameter (IZD) in the treatment groups A1, A2, A3 and A4 was the same, namely 0.00 mm and the maximum IZD in the treatment groups A1, A2, A3, A4 was also the same, which was 0.00 mm, so that the average IZD of the treatment groups A1, A2, A3, A4 was 0.00 mm. Meanwhile, in the A4 treatment group, the minimum IZD was 11.00 mm and the maximum IZD was 12.00 mm, so the average IZD was 11.20 mm. Conclusion: Antibacterial activity of the Binahong (Anredera cordifolia) leaf extract ear drops at 1%, 3% and 5% concentrations showed weak inhibitory response to Pseudomonas aeruginosa bacteria. Latar Belakang: Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah inflamasi kronis mukosa telinga tengah dan mastoid ditandai perforasi membran timpani dan keluarnya cairan dari telinga tengah yang menetap. Tingginya angka resistensi terhadap bakteri penyebab OMSK membawa harapan bagi pengembangan obat yang berbahan dasar alam. Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) telah dikenal sejak dahulu dan banyak digunakan sebagai tanaman obat oleh masyarakat di Indonesia. Senyawa flavonoid, saponin dan alkaloid yang terkandung pada daun Binohong diketahui memiliki aktifitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri tetes telinga ekstrak daun Binahong terhadap Pseudomonas aeruginosa penyebab OMSK secara in-vitro. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post-test only control group design yaitu menguji aktivitas antibakteri berupa diameter daerah hambat (DDH) sediaan tetes telinga ekstrak daun Binahong konsentrasi 1%, 3% dan 5% terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC-9027. Sebagai kontrol positif digunakan Chloramphenicol 1% dan sebagai kontrol negatif digunakan ethanol 96% Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20 untuk Windows. Hasil: Diameter daerah hambat (DDH) minimal pada kelompok perlakuan A1, A2, A3 dan A4 adalah sama, yaitu 0,00 mm dan DDH maksimal pada kelompok perlakuan A1, A2, A3, A4 juga sama, yaitu sebesar 0,00 mm, sehingga rerata diameter daerah hambat kelompok perlakuan A1, A2, A3, A4 adalah 0,00 mm. Sedangkan pada kelompok perlakuan A4, DDH minimal adalah 11,00 mm dan DDH maksimal sebesar 12,00 mm, sehingga rerata DDH adalah 11,20 mm. Kesimpulan: Aktivitas antibakteri sediaan tetes telinga ekstrak daun Binahong (Anredera cordifolia) pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% menunjukkan respon hambat lemah terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.
CITATION STYLE
Pranitasari, N. P. O. R., Setiawan, E. P., & Lesmana, I. W. L. (2022). Potensi antibakteri tetes telinga ekstrak daun Anredera Cordifolia terhadap Pseudomonas aeruginosa penyebab Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK). Intisari Sains Medis, 13(1), 228–231. https://doi.org/10.15562/ism.v13i1.1247
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.