Indonesian pastoral assistance is affiliated with developing potential and improving the quality of life in cultural encounters in Indonesia. This was motivated by the fact of rejection of Western aid, which is only emphasized as an individual approach without regard to the plural of socio-cultural and religious values of Indonesian society. A descriptive-analytical approach is describing and analyzing cultural encounters in spiritual and religious perspectives becomes a mentoring effort that refers to the improvement, development, and transformation of society. Besides that, the cultural encounter is a pastoral assistance effort to empower, revive, and humanize Indonesian people with different characteristics. Meanwhile, the study found that the meaning of pastoral care in the Indonesian context is cooperation, share feelings and mutual acceptance, harmonious brotherhood, solidarity, and friendship that show respect to one another. Pastoral assistance is also carried out to develop their potential, to empower and improve their quality of life. The development of the potential and quality of life occurs in cultural encounters, which are related to the development of mindsets, feelings, and personal behavior patterns of each individual as well as the community and society. Abstrak Pendampingan pastoral keindonesiaan berafliasi pada pengembangan potensi dan peningkatan kualitas hidup dalam perjumpaan budaya di Indonesia. Hal tersebut dimotivasi oleh fakta penolakan terhadap pendampingan barat, yang hanya menekankan pada pendekatan individualis tanpa memperhatikan nilai-nilai sosial budaya dan agama masyarakat Indonesia yang plural. Pende-katan deskriptif analitis untuk mendeskripsikan dan menganalisis perjumpaan budaya dalam perspektif spiritual dan agama menjadi suatu upaya pendam-pingan yang mengacu pada peningkatan, pengembangan dan transformasi masyarakat. Perjumpaan budaya menjadi suatu upaya pendampingan pastoral dalam rangka memberdayakan, menghidupkan serta memanusiakan manusia Indonesia yang berbeda-beda karakteristiknya. Kajian tersebut menemukan pen-dampingan pastoral dalam konteks Indonesia mempunyai arti gotong ro-yong, berbagi rasa dan saling menerima, persaudaraan yang rukun dan solida-ritas serta pertemanan yang saling menghargai dan menghormati. Pendam-pingan pastoral dilakukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, dalam rangka memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidupnya. Pengembangan potensi dan kualitas hidup terjadi dalam perjumpaan budaya, yang berkaitan dengan pengembangan pola pikir, perasaan dan pola perilaku pribadi setiap individu maupun komunitas dan masyarakat.
CITATION STYLE
Engel, J. D. (2020). Pendampingan Pastoral Keindonesiaan. Kurios, 6(1), 47. https://doi.org/10.30995/kur.v6i1.153
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.