Teori sebelumnya menyatakan bahwa syarat untuk mengatakan makna benar di dalam sebuah pernyataan ilmiah adalah verifikasi. Popper dengan falsifikasinya mensyaratkan uji kesalahan dalam menentukan dasar-dasar atau hukum-hukum ilmu pengetahuan, sedangkan Feyerabend menolak pendapat-pendapat tersebut. Metode penelitian yang digunakan yakni library research dengan desain library research. Paradigma penelitian yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yakni paradigma pragmatis. Desain library research deskriptif. Anarkisme epistemologi Feyerabend, antara lain: (1) Anti Metode, Prinsip apa saja boleh memperolehkan semua metode dan teori untuk digunakan dengan harapan akan memuncukan suatu perdebatan yang dinamis dan akan mewujudkan pengembangbiakan pengetahuan. (2) Anti Sains, Feyerabend mengkritik sains yang terlalu mengabaikan realitas keragaman pengalaman lapangan. (3) Kontra Induksi (counterinduction), induksi sebagai sebuah metode selalu mengabaikan fakta-fakta yang tidak mendukung teorinya. Maka untuk mengatasi kekurangan prinsip verifikasi dan falsafikasi ini prosedur kontra induksi diajukan. (4) Prinsip Pengembangan (proliferation), sebuah hipotesa atau teori baru tidak harus memenuhi seluruh elemen dari teori lama karena hal tersebut hanya akan menyebabkan teori lama dipertahankan dari pada mencari teori yang benar. dan (5) Incommensurability, mengacu pada hubungan dari dua atau lebih teori yang saling berkompetisi dan saling menjatuhkan satu dengan yang lain.
CITATION STYLE
Nurnazmi, N., Mahmoud, H. S. S. A., & Anas, M. (2023). ANARKISME EPISTEMOLOGIS PAUL KARL FEYERABEND DALAM KAJIAN ILMU PENGETAHUAN. EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI), 6(1), 41–55. https://doi.org/10.33627/es.v6i1.1110
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.