Karakter Maskot Sebagai Alat Pendukung City Branding Berbasis Budaya Kota: Studi Kasus Kota Ponorogo

  • Setya Putri Erdiana
  • Dhika Yuan Yurisma
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Strategi city branding merupakan salah satu strategi yang banyak digunakan oleh banyak kota untuk mengembangkan dan meningkatkan persepsi masyarakat terhadap suatu kota, selain itu strategi ini dapat membantu mempromosikan potensi yang ada. Salah satunya adalah Kota Ponorogo yang menggunakan seni tradisionalnya untuk menjadi citra kota, namun citra ini sering dianggap mistis dan menakutkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang desain maskot, sebagai alat untuk strategi city branding. Metode yang digunakan adalah Design Research Methodology, dengan tahapan design menggali pesan yang ingin disampaikan, memberi nama, mendesain secara visual dan mengimplementasikannya. Hasil analisis mendapatkan karakter maskot dengan kesan humble, fun dan friendly. Maskot tersebut diberi nama Si Bar yang diambil dari representasi tokoh utama dalam kesenian tradisional Kota Ponorogo. Tujuan pembuatan maskot ini adalah untuk mengurangi persepsi masyarakat tentang kesenian Reog Ponorogo sebagai citra kota.

Cite

CITATION STYLE

APA

Setya Putri Erdiana, & Dhika Yuan Yurisma. (2022). Karakter Maskot Sebagai Alat Pendukung City Branding Berbasis Budaya Kota: Studi Kasus Kota Ponorogo. Journal of Computer Science and Visual Communication Design, 7(2), 112–122. https://doi.org/10.55732/jikdiskomvis.v7i2.585

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free