AbstractLocal wisdom to knit harmony among religious believers can be found in North Bali, which is in the Pura Negara Gambur Angalayang. This temple is loaded with messages of multiculturalism within the meaning of good practices pluralism life, both against race, religion, ethnicity, and culture, which proves that multiculturalism had occurred long before the West started. Challenges Indonesia today is their radicalism and terrorism in the name of religion and poverty as the basis. Pura Negara Gambur Angalayang is a monument in a religious context, which became an integrative factor for an assortment of religious, ethnic, and cultural in promoting cross cultural life in North Bali. Learning from history, integrative factor which is local wisdom is very suitable to be used as a model of multicultural education, while useful to pursue future ties Indonesian people to prosperity and well-being (gemah ripah loh jinawi).AbstrakKearifan lokal dalam merajut kerukunan antarumat beragama dapat ditemukan di Bali Utara, yaitu di Pura Negara Gambur Angalayang. Pura ini sarat dengan pesan makna multikulturalisme dalam good practices kehidupan pluralisme, baik terhadap ras, agama, etnik, maupun budaya, yang membuktikan bahwa multikulturalisme sudah terjadi jauh sebelum bangsa Barat memulainya. Tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah munculnya gerakan radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama dan kemiskinan sebagai dasarnya. Pura Negara Gambur Angalayang merupakan monumen dalam konteks religi, yang menjadi faktor integratif bagi bermacam-macam umat beragama, etnik, dan budaya dalam kehidupan yang bersifat cross cultural di Bali Utara. Belajar dari sejarah, faktor integratif yang merupakan local wisdom (kearifan lokal) ini sangat cocok untuk dijadikan model pendidikan multikulturalisme, sekaligus berguna untuk meniti pertalian masa depan bangsa Indonesia menuju kemakmuran dan kesejahteraan (gemah ripah loh jinawi).Pengutipan: Pageh, I. M. (2016). Multikulturalisme dan Tantangannya di Indonesia: Jejak Kesetaraan Finis dan Kultur. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 3(2), 2016, 115-125. doi:10.15408/sd.v3i2.4344.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/sd.v3i2.4344
CITATION STYLE
Pageh, I. M. (2021). MULTIKULTURALISME DAN TANTANGANNYA DI INDONESIA: JEJAK KESETARAAN ETNIS DAN KULTUR DI PURA REPUBLIK/ GAMBUR ANGALAYANG KUBUTAMBAHAN BALI. Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal, 3(2), 115–125. https://doi.org/10.15408/sd.v3i2.4344
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.