Perubahan fisik yang terjadi dari adanya perkembangan pembangunan sebuah desa berpengaruh terhadap iklim mikro sebuah kawasan dan menimbulkan pengaruh juga terhadap kondisi termal kawasan. Tak terkecuali sebuah desa wisata. Perkembangan pembangunan tersebut ditujukan untuk mengakomodir kebutuhan para pengunjung. Kabupaten Sleman memiliki potensi wisata yang besar untuk dikembangkan. Objek wisata Blue Lagoon yang berlokasi di Desa Dalem, Widodomartani, Ngemplak, Sleman masuk dalam klasifikasi desa wisata berkembang yang memiliki potensi alam berupa pemandian. Object wisata ini sedang dalam tahap mengembangkan daya tarik selain pemandian, sehingga perkembangan pembangunan sedang digalakkan. Pengembangan pembangunan yang dilakukan dapat berdampak pada lingkungan sekitar, terutama yang menyangkut aspek kenyamanan. Kenyamanan termal merupakan kondisi yang mempengaruhi kenyamanan lainnya, seperti kenyamanan spasial, kenyamanan psikologis dan kenyamanan visual. Metoda penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal, khususnya pada obyek wisata yang sedang berkembang. Setelah mengetahui tingkat kenyamanan termal pada obyek wisata berkembang, diharapkan dapat memberi masukan untuk pengembangan pembangunan yang dapat menciptakan kenyamanan termal pada obyek wisata lainnya.
CITATION STYLE
Nurhadi, S. K. (2020). Kenyamanan Termal pada Obyek Wisata Berkembang (Studi Kasus: Obyek Wisata Blue Lagoon Yogyakarta). JURNAL ARSITEKTUR, 10(1), 29. https://doi.org/10.36448/jaubl.v10i1.1360
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.