Teologi Ingatan Sebagai Dasar Rekonsiliasi Dalam Konflik

  • Panjaitan B
N/ACitations
Citations of this article
55Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak: Dengan semakin majunya teknologi “memori,” sekarang dunia menghadapi cara baru untuk menyelesaikan ingatan-ingatan traumatis- nya. Kecenderungan (trend) baru menunjukkan bahwa mengingat, dan bukan melupakan, adalah langkah penting untuk menyelesaikan konflik menuju rekonsiliasi sejati. Teologi Kristen menawarkan kesempatan untuk mengalami kesembuhan dari ingatan yang menyakitkan dalam anamnesis dalam perayaan Ekaristi. Tiga orang teolog dari latar belakang berbeda membantu merumuskan bagaimana mengingat dapat terjadi dalam proses rekonsiliasi. Johann Baptist Metz meminta kita untuk meng- ingat mereka yang menderita. Alexander Schmemann mengatakan bahwa letak ingatan ada dalam Ekaristi. Miroslav Volf meminta ingatan yang jujur dalam proses mengingat. Penyembuhan dapat terjadi ketika meng- ingat dilakukan dengan jujur dan ingatan tersebut dibawa menjadi milik komunal, yang akhirnya membebaskan individu dari ingatan pahitnya.   Kata-kata Kunci: Mengingat, ingatan, rekonsiliasi, konflik, memori, lupa, memaafkan, Ekaristi, komunal, Perjamuan Kudus.   Abstract: Innovations in technology of “memory” has brought the world to find new ways to resolve its traumatic experiences. A new trend shows that remembering, and not forgetting, is an important step towards con- flict resolution and true reconciliation. Christian theology offers a chance for healing painful memories in the Eucharist’s anamnesis. Three theolo- gians from different backgrounds have helped construct how remem- brance can be used in a reconciliation process. Johann Baptist Metz asks us to remember those who suffer. Alexander Schmemann tells us that the place of memory is in the Eucharist. Miroslav Volf asks for a process of remembering truthfully. Healing happens when we remember truthfully, and remembrance becomes a communal memory, which in turn, will release individuals from his/her bitter memory.   Keywords: To remember, remembrance, reconciliation, conflict, memory, to forget, to forgive, Eucharist, communal, Eucharistic Celebration.

Cite

CITATION STYLE

APA

Panjaitan, B. J. (2013). Teologi Ingatan Sebagai Dasar Rekonsiliasi Dalam Konflik. DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA, 12(2), 253–277. https://doi.org/10.36383/diskursus.v12i2.107

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free