Tepung tapioka di industri kecil menengah dikeringkan dengan metode konvensional dengan dihamparkan dibawah sinar matahari. Kendala utamanya adalah kecepatan pengeringan rendah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tepung tapioka dengan kadar air 40 ± 5% telah dikeringkan menggunakan pengering fluidisasi menjadi tepung tapioka dengan kadar air dibawah 15% (basis basah). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu udara pengering dan masa umpan terhadap kecepatan pengeringan. Parameter operasi yang diteliti adalah suhu pengeringan (40, 50 dan 60°C) dan masa umpan tapioka (100, 200, dan 300 g). Hasil eksperimen menunjukkan adanya periode pengeringan laju konstan sampai kadar uap air padatan 0,4 yang kemudian menunjukkan periode menurun. Semakin tinggi suhu pengering, maka laju pengeringan semakin besar. Sedangkan semakin banyak masa padatan yang diumpankan, maka laju pengeringan semakin rendah.
CITATION STYLE
Aulia, M. P. (2018). KAJIAN EKSPERIMEN PENGERINGAN TEPUNG TAPIOKA DI PENGERING FLUIDISASI. Barometer, 3(2), 134–137. https://doi.org/10.35261/barometer.v3i2.1398
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.